Wayang Karya Kolaborasi Santri Cilacap di Pamerkan di Belanda

cilacap info featured
cilacap info featured

AMSTERDAM, CILACAP.INFO – Kiprah para santri dalam bidang seni dan budaya semakin berkembang pesat dengan mengembangkan seni tradisi ke seni modern dan kontemporer sesuai semangat zaman generasi masa kini. Salah satunya adalah keterlibatan para santri dalam pameran bertajuk On The Nature of Botanical Gardens di galeri Framer Framed, Amsterdam, Belanda.

Para santri dari Majenang, Cilacap, berkolaborasi dengan seniman garda-depan Samuel Indratma, memamerkan karya berupa wayang, animasi dan lukisan bertema ekologi. Pameran tersebut dikuratori oleh Saadiah Boonstra dan berlangsung 24 Januari-26 April 2020.

Para santri dari Sanggar Matur Nuwun, Pesantren Cigaru, Majenang, Cilacap, Jawa Tengah membuat sejumlah wayang berjudul “Hantu-hantu Penjaga Pohon” sebagai gambaran bahwa ketika pohon dianggap keramat semisal dihuni oleh hantu. Masyarakat tidak akan menebang pohon tersebut, sehingga lingkungan tetap lestari. Sebaliknya, ketika pohon dianggap profan, masyarakat tanpa rasa takut akan menebangnya sesuai kebutuhan mereka.

Selain dengan Sanggar Matur Nuwun Pesantren Cigaru, kolaborasi juga menyertakan para siswa SMK Komputama, Pesantren El Bayan, Majenang. Dibimbing oleh Samuel Indratma dan sound engineer Giwang Topo, para guru dan siswa mengembangkan wayang ke dalam bentuk animasi berjudul Sintren, Save The Planet.

Animasi tersebut bercerita tentang seorang penari yang menyelamatkan alam dari kehancuran lewat tarian dan kidung puji-pujian Janjanen—tradisi lokal berupa puisi musikal tentang perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW. Kedua karya tersebut, baik wayang dan animasi, disandingkan dengan lukisan besar karya Samuel Indratma.

Menurut Faisal Kamandobat selaku penggagas kolaborasi dan pengelola Sanggar Matur Nuwun, pesantren punya sumber daya kultural besar untuk dikembangkan ke dalam berbagai format seni-budaya masa kini.

“Seni tradisi jauh lebih kompleks dan dalam daripada seni modern dan kontemporer, sehingga mereka tidak mengalami kesulitan berarti (dalam berkolaborasi). Samuel juga membuat manajemen produksi dan wacana yang mudah dan praktis, jadi prosesnya berjalan dengan penuh kegembiraan,” ujar seniman dan peneliti di Abdurrahman Wahid Center for Peace and Humanities (AWCPH-UI) ini.

Tampilkan Semua
Cilacap Info
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait