BOJONEGORO, CILACAP.INFO – Krisis kesehatan yang tengah melanda dunia masih berlangsung hingga saat ini. Beberapa negara Bahkan masih menghadapi tingginya angka penyebaran confirm corona pada fase pertama.
Termasuk Indonesia yang saat ini mengalami peningkatan kasus confirm hariannya masih tinggi. Dan Provinsi Jawa Timur merupakan daerah dengan penyebaran paling tinggi di Indonesia.
Hal ini tentu membuat dampak ke berbagai sektor kehidupan masyarakat, khususnya dalam bidang ekonomi dan ketahanan pangan masyarakat yang mengalami guncangan cukup keras.
Menyikapi hal tersebut, PT Pertamina EP Cepu (PEPC) sebagai KKKS yang memiliki wilayah kerja di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur. Dengan itu kembali memberi perhatian terhadap dampak pandemi ini dari sisi ekonomi masyarakat sekitar wilayah operasinya. Yakni dengan mengunjungi mitra binaan program pemberdayaan yang sudah berjalan.
Meskipun sebelum ada pandemi PEPC secara rutin dan konsisten menjalankan program pemberdayaan ekonomi masyarakat. di tengah situasi pandemic ini PEPC merasa perlu untuk meninjau kembali ke lapangan dengan melibatkan pihak eksternal. Yakni melakukan kunjungan ke masyarakat binaan supaya dapat bersinergi lebih baik kedepannya.
Program CSR/ PPM ini sendiri sebenarnya telah diinisiasi oleh PEPC sejak sebelum pengembangan lapangan gas Jambaran Tiung Biru dimulai. Salah satunya adalah program diversifikasi produk batik. Yaitu kepada 5 kelompok perajin batik yang telah dimulai sejak tahun 2014 yang lalu dan telah mampu mandiri hingga kini.
Program pemberdayaan masyarakat di bidang ekonomi lainya yang telah berhasil meningkatkan mata pencaharian masyarakat di sekitar area operasi PEPC. Yaitu program budidaya ayam petelur.
Program yang dimulai sejak tahun 2017 ini merupakan salah satu unit bisnis Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang hingga saat ini terus meningkat. Walaupun dalam situasi krisis ekonomi akibat pandemi ini.
Tampilkan Semua