CILACAP.INFO -Rapat Koordinasi (Rakor) Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap tahun 2019. Kegiatan tersebut diselenggarakan di gedung Jalabumi Sekretariat Daerah Kabupaten Cilacap pada hari Kamis (7). Rakor dibuka oleh Wakil Bupati Cilacap Syamsul Auliya Rachman.
Hadir pada kesempatan tersebut Sekretaris Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Tengah Nurohman, Asisten Administrasi Sekda Cilacap U’ong Suparno. Serta anggota Dewan Ketahanan Pangan dan para pejabat dilingkungan Pemkab Cilacap.
Rakor bertemakan “Sukseskan dan laksanakan bangga mbangun desa dengan pemantapan ketahanan pangan pada era industri 4.0”.
Kepala Dinas Pangan dan Perkebunan Kabupaten Cilacap Susilan, dalam laporannya mengatakan bahwa. Tujuan diadakannya Rakor ini adalah sebagai wahana koordinasi dalam upaya pemantapan ketahanan pangan pada era industri 4.0.
“Kegiatan ini tentunya sangat penting dan bermanfaat untuk meningkatkan koordinasi antar komponen yang terlibat dalam Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap.” kata Susilan.
Rakor diikuti oleh 60 peserta yang terdiri dari anggota Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap, para Camat, koordinator penyuluh dan perwakilan pelaku usaha produsen komunitas beras di Kabupaten Cilacap.
Sedangkan narasumber berasal dari Dewan Harian Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Jateng, Dinas Pertanian dan Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Cilacap.
Wakil Bupati (Wabup) Cilacap dalam sambutannya mengatakan bahwa. Rakor ini dapat digunakan sebagai sarana evaluasi terhadap program-program yang telah dilaksanakan Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap selama ini. Sehingga berbagai hambatan dapat segera dicarikan solusinya, agar peran Dewan Ketahanan Pangan Kabupaten Cilacap kedepan akan semakin berhasil dan sukses.
“Undang undang Nomor 18 Tahun 2012 dan Peraturan Bupati Cilacap Nomor 32 Tahun 2017 merupakan dasar bagi Pemerintah Kabupaten Cilacap. Dan sekaligus bagi anggota Dewan Ketahanan Pangan untuk merespon apabila terjadi adanya potensi rawan pangan. Yakni dengan mengambil langkah-langkah antisipasi agar dampaknya tidak memberikan pengaruh yang negatif terhadap masyarakat Kabupaten Cilacap.” kata Wabup.
Kabupaten Cilacap sebagai daerah penyangga pengan di Jawa Tengah maupun nasional
Wabup juga menegaskan komitmennya untuk menjaga Kabupaten Cilacap sebagai daerah penyangga pengan di Jawa Tengah maupun nasional. Hal itu dilakukan dengan memberikan motivasi kepada para petani dan pelaku ketahanan pangan untuk menyesuaikan diri dengan revolusi industri 4.0.
Berbagai langkah yang strategis tentunya perlu diupayakan agar para pelaku utama atau pelaku usaha di bidang pangan dan masyarakat Kabupaten Cilacap pada umumnya lebih toleran dan siap untuk memasuki era inovasi informasi dan teknologi yang serba smart.
“Mereka (petani) juga harus berpikir revolusi, jangan mau hanya tergantung dengan alam, harapan saya menyesuaikanlah dengan alam.” kata Wabup.
Menurut Wabup banyak inovasi yang bisa dilakukan oleh petani bekerja sama dengan OPD terkait untuk menyiasati kondisi alam. Jika hal tersebut bisa dimanfaatkan maka banyak solusi alternatif pangan yang lain. Setidaknya untuk petani itu sendiri.
“Jika sedang banyak air, jangan memaksakan untuk menanam padi, maka akan rugi, cobalah menjadi petani air, artinya modal yang ada bisa untuk membeli benih ikan, jaring dan lain-lain.” lanjut Wabup. (*)