CILACAP.INFO – Penyakit yang ditimbulkan oleh virus yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti memakan 2 korban jiwa di Cilacap dan Banyumas.
Tercatat pada bulan ini Maret 2020, ada sebanyak 1.227 pasien DBD yang dirawat di seluruh rumah sakit di provinsi dan Kabupaten di Indonesia.
Sementara itu pasien yang meninggal dunia di Jawa Tengah (Jateng) sudah ada 17 orang. “Pasien yang meninggal dunia, rata-rata karena keterlambatan penolongan.” Ucap Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Jateng, Yulianto Prabowo.
Dijelaskan Prabowo, bahwa Januari sampai Maret adalah masa-masa dimana nyamuk aedes agypty berkembang biak. Maka dari itu ia mengimbau kepada masyarakat agar selalu menjaga kebersihan seperti 3 M.
Masih diterangkan Prabowo, kasus DBD pada tahun ini (2020) menurun daripada kasus DBD pada tahun lalu 2019. Namun ia berharap agar kasus DBD menurun setiap tahunnya.
“Berdasarkan data, jumlah pasien DBD pada tahun ini menurun dibanding tahun lalu. Namun kami berharap agar kasus ini terus menurun setiap tahunnya.” Kata dia.
Sedangkan pada awal Februari 2020, Dr. Pramesti selaku Kadinkes Kabupaten Cilacap mengatakan, bahwa di Cilacap ada 52 kasus DBD.
Baca Juga : DBD Menghantui Cilacap
Kasus DBD meningkat di Cilacap, pada Kamis 10 Maret 2020 kasus DBD terdata ada 146 Pasien.
Dr. Pramesti juga mengatakan, dari Kasus tersebut sudah ada 2 orang yang meninggal dunia. Maka ia pun mengimbau kepada masyarakat agar melakukan Pecegahan dengan melakukan 3M.
“3M diperlukan untuk mencegah tumbuh kembangnya jentik nyamuk dan jadi dewasa. Pencegahan ini seperti Mengubur barang bekas, Membersihkan penampungan air, serta Menutup penampungan air.” Tegasnya.