CIREBON, CILACAP.INFO – Kabar 212 Mart di Samarinda begitu senter disorot publik, pasalnya dari koperasi waralaba tersebut ternyata membuat rugi ratusan orang.
Isu ini pun terdengar hingga ketelinga Aktivis Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Mohamad Guntur Romli.
Diketahui bahwa Alumni 212 membuka donasi atas tragedi KRI Nanggala yang telah terkumpul miliaran rupiah.
Karena hal itu, maka Guntur Romli menyarankan agar uang donasi tersebut sebaiknya untuk mengganti rugi korban investasi di 212 Mart.
Patungan Kapal Selam Sebaiknya untuk Membayar Uang Nasabah Investasi Bodong 212 Mart
Mengapa?
1. Buzzer yang menggalang dana kapal selam dan 212 Mart dari buzzer dan kelompok yang sama, satu jenis, bahasa mereka ‘satu kolam’
2. Patungan dana kapal selam tidak akan sampe targetnya, karena harga kapal selam paling ‘terjangkau’ Rp 4,7 T konon dana patungan itu baru miliaran. Tidak akan sampe target meski bertahun-tahun.
3. Sumber patungan tidak bisa dibenarkan membeli kapal selam untuk negara, karena dana kapal selam harus melalui proses yang sah, APBN, tender dan proses2 lainnya, tidak dikenal istilah patungan. Kalau sumber patungan ini dibenarkan malah bahaya, bisa jadi ada pihak asing atas nama patungan membeli alutsista tentara kita dengan tujuan membeli loyalitas dan kesetiaan tentara kita.
4. Untuk menghindari proses kecurangan lebih lanjut karena kelompok yang menggalang patungan dana kapal selam dengan investasi bodong 212 Mart dari kelompok yang sama. Kalau tidak jadi diserahkan, buat apa dana itu? Buat nikah lagi, buat main-main investasi bodong lagi? Tidak ada jaminan tidak akan ada kecurangan lagi, prosesnya juga tidak terbuka.
5. NKRI masih mampu menyediakan budget untuk alutsista untuk tertara kita, kita juga tidak boleh jor-joran dan mubazir dalam pendanaan alutsista karena ada program-program prioritas lain saat ini apalagi di tengah pandemi seperti saat ini.
Tampilkan Semua