Asset berharga seperti apakah yang harus dijaga, apakah warga Nahdliyin datang untuk mencuri.
Tidak lihat kah kalian pemuda muhammadiyah kisah Syaikh Hasyim Asy’ari dan Syaikh Ahmad Dahlan di atas yang begitu dekatnya dan saling mendukung dakwah.
Apakah kamu-kamu tidak melihat, bagaimana ansor banser, kiai dan ulama-ulama NU juga kerap kali mengunjungi makam Syaikh Ahmad Dahlan.
Mereka datang dan berziarah dengan sopan dan penuh adan meskipun dianggap kaum tradisional oleh banyak kalangan.
Kami heran, di media sosial di media website tidak kami jumpai ada artikel dari orang-orang NU yang menyinggung ormas Islam bernama muhammadiyah.
Namun yang terjadi dan berdasarkan fakta, justru opini-opini datang dari kalanganmu sendiri seolah tidak ingin disatukan dan bersatu.
Yogyakarta adalah basis dari Muhammadiyah, namun bagaimana dengan di Jawa Timur seperti di Jombang, pernahkah orang NU menolak acara-acara Muhammadiyah.
Muhammadiyah memang lahir terlebih dahulu dari NU, namun melihat fakta yang terjadi terkait larangan harlah NU di jogja sana, justru sang kakak yang harusnya bersikap dewasa malah seperti layaknya anak-anak.
Cak Nanto Sang Ketua, mengapa tidak sekalian melarang warga NU atau memboikotnya agar tidak berobat di Unit Lembaga Muhammadiyah!.
Cak Nanto Sang Ketua, mengapa tidak sekalian saja memboikot anak-anak dari warga NU untuk tidak sekolah di Muhammadiyah!.
Jika kamu wahai ketua yang gagah melarang harlah NU itu, bahwa kamu bukan orang munafik silahkan boikot apa yang kami utarakan di atas. (** Banser X-26 Cilacap)
Tampilkan Semua