Kegiatan tersebut, masih lanjut Humamu Masykur, bahwa acara tersebut juga mendapat dukungan dari beberapa tokoh masyarakat (tomas) dan para kyai.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) Nahdlatul Ulama (NU) Majenang mengatakan. Islam NUsantara adalah Islam yang menghargai budaya, Islam yang harmoni dengan budaya Bahkan budaya dijadikan infrastruktur agama.
“Contohnya! Khutbah Jum’at setelah Rukun Qouli kemudian menggunakan Bahasa NUsantara, begitupun Silaturrahmi, ini ada dalam agama Islam. Masih ada lagi, yaitu halal bi halal, ini juga budaya Indonesia, baju batik adalah budaya Indonesia digunakan untuk sholat (karena sholat tidak harus memakai baju gamis dan kopiah haji).” Ucapnya.
Ia melanjutkan, Sedangkan Sarung adalah budaya melayu yang digunakan untuk sholat, Khitan adalah agama, dan jika diramai ramaikan, ini juga adalah budaya NUsantara.
“Itu semua adalah sebagian contoh budaya yang dijadikan infrastruktur agama, dan itu merupakan sebuah cara untuk melestarikan budaya selama tidak bertentangan dengan syariat Islam. Warga NU harus berbudaya Nusantara dan bisa menjadi contoh yang baik bagi kalangan lain, jangan mudah terkena fitnah dan jangan reaksioner.” Kata Ketua MWC NU Majenang.
Dalam kegiatan ini juga diwarnai oleh Banser Majenang untuk mengamankan acara sekolah Islam Nusantara ini. (*)
Tampilkan Semua