Imbas dari hal di atas beberapa toko, tak terkecuali rumah makan dan restaurant pun sepi Bahkan ada yang tutup dan suplai seperti daging ayam pun imbasnya menurun.
Pakan Ayam Berhenti Beroperasi, Peternak ayam Bagikan Ayam
Wahyudi menceritakan kisahnya, bahwa dampak dari hal di atas itu, lantas PS yang ia ikuti itu menyerahkan ayam – ayam itu kepada peternak.
Para peternak lantas kebingungan, pasalnya ayam yang mereka rumat (pelihara) bukannya satu dua ekor melainkan ribuan jumlahnya.
“Mau dilanjutkan agar ayam bisa berkembang normal, namun kendalanya pada modal. Maka solusinya agar ayam – ayam tidak mati kelaparan, ayam ada yang dibagikan kepada warga daripada mati.” Katanya.
Bahkan Wahyudi menceritakan terkait peternak lainnya yang juga mengalami hal serupa yakni pemberhentian operasional pakan, mereka menjualnya dengan harga murah. “Peternak lainnya Bahkan ada yang membagikannya secara gratis kepada warga dan ada juga yang dijual dengan harga jauh lebih murah dari harga DOC (Day Old Chicken).” Ungkapnya.
Adapun terang wahyudi, ayam yang ia rumat itu masih muda dengan jangka waktu panen yang masih lama, ia merumat ayam jenis Penjantan. “Ayamnya masih berumur 20 hari sedangkan ayam ini masa panennya masih lama, karena Pejantan bukan BR (Broiler).” Kata wahyudi.
Diketahui massa panen ayam pejantan ialah berumur 47’an hari, dan ayam jenis ini memang tidak rentan penyakit dibanding BR (Broiler). Namun demikian jangka waktu pemanenan ayam broiler terbilang lebih cepat.
Dalam hal perbandingan Bobot ayam pejantan dan Broiler tentu saja Broiler lebih unggul. Broiler 27 hari bisa mencapai 1 hingga 1,2 kilogram sedangkan Jantan 47 hari berkisar 1 kilogram.