Terkait dengan suhu udara yang terasa dingin pada pagi dan malam hari, Teguh mengatakan kejadian suhu dingin itu diprakirakan akan normal sehingga tidak perlu dikhawatirkan masyarakat.
Menurut dia, kemunculan kabut pada pagi hari saat musim kemarau merupakan sesuatu yang wajar dan lazim terjadi saat musim kemarau serta kabut tersebut juga menambah dingin suhu udara.
“Oleh karena puncak musim kemarau di wilayah Cilacap, Banyumas dan sekitarnya diprakirakan akan berlangsung pada bulan Agustus, suhu udara minimum pada malam dan pagi hari diprakirakan akan bertambah dingin. Hal ini memberi indikasi bahwa kejadian suhu dingin ini masih akan berlangsung hingga akhir Agustus Bahkan awal September 2020,” katanya.
Ia mengatakan berdasarkan hasil pengamatan di Stasiun Meterologi Tunggul Wulung dan Pos Pengamatan Cuaca Bandara Tunggul Wulung Cilacap, suhu udara minimum dalam beberapa hari terakhir tercatat berkisar 20,4 derajat Celcius hingga 24 derajat Celcius.
Menurut dia, suhu udara minimum 20,4 derajat Celcius tercatat di Pos Pengamatan Cuaca Bandara Tunggul Wulung pada tanggal 26 Juli 2020.
“Suhu 20,4 derajat Celcius yang tercatat di Pos Pengamatan Cuaca Bandara Tunggul Wulung Cilacap belum menyamai rekor suhu udara paling minimum yang terjadi di Cilacap selama kurun waktu 45 tahun. Sejarah atau data statistik suhu minimum yang terkumpul mulai tahun 1975 sampai dengan akhir Juli 2020, suhu paling minimum di Cilacap pernah terjadi pada tanggal 14 Agustus 1994 yang tercatat 17,4 derajat Celsius, saat itu suhu maksimum hanya 25,8 derajat Celcius dan rata-ratanya 22,9 derajat Celcius,” jelasnya.
Ia mengatakan untuk wilayah dataran tinggi atau pegunungan, suhu udara akan lebih dingin dari pada suhu di wilayah pesisir. “Bila tidak ada alat ukur, bisa menghitung dengan laju penurunan suhu 0,5 derajat Celcius per kenaikan 100 meter ketinggian tempat,” katanya.
Tampilkan Semua