Di tim formatur, dia akan dibantu 12 orang lainnya dari unsur Dewan Pimpinan Cabang, Majelis DPP PPP, dan Dewan Pimpinan Pusat PPP.
Selain itu, Muktamar juga menghasilkan sejumlah pemikiran baru yang diharapkan bisa mendongkrak perolehan suara dengan target 11 juta suara pada pemilu 2024.
Diantaranya penguatan posisi dan peran Majlis ‘Ala sebagai lembaga tertinggi dengan kewenangan untuk menilai kinerja DPP.
Lembaga ‘Ala diarahkan semacam dewan pembina dibeberapa partai lain yang punya kewibawaan yang secara struktural di atas DPP.
“Saya juga menyambut baik pidato ketum terpilih yang akan melarang bagi pengurus PPP mulai dari pusat sampai daerah untuk maju di menjadi calon legislatif pada pemilu 2024.
Seyogyanya pikiran tersebut juga berlaku untuk posisi eksekutif di semua tingkatan,” katanya.
Ia berharap agar aturan ini dituangkan sebagai peraturan yang mengikat semua pimpinan DPP, DPW dan DPC.
Menurutnya, sejauh ini pemikiran ketum dalam pidato di Muktamar ke-IX di Makassar tersebut telah menggelinding di internal PPP dengan sambutan pro dan kontra.
“Saya pribadi setuju dengan pemikiran tersebut (pengurus tidak boleh maju caleg), sehingga pengurus bisa konsentrasi bekerja untuk PPP.
Serta, meminimalisasi gesekan saat perhelatan partai seperti muktamar, muswil dan muscab,” imbuhnya. Saat ini, 13 anggota tim Formatur masih melengkapi susunan Kepengurusan DPP PPP di Pulau Bali.(*)aji setiawan
Tampilkan Semua