Satpol PP Cilacap Operasi Tangkap Tawon (OTT)

cilacap info featured
cilacap info featured

CILACAP.INFO – Tawon bernama keren Vespa Affinis alias Tawon Baluh atau Ndas ini memang sangat berbahaya. Tawon ini jika mengantup, meski hanya satu tawon bisa menyebabkan manusia mengalami meriang

Apalagi jika diserang dan di sengat banyak tawon ndas, manusia yang sebagai targetnya bisa meninggal dunia.

Tawon ini cukup Saru, pasalnya tawon ini jika menyerang dan menyengat pilih-pilih, yaitu pada bagian kepala atau kata orang jawa Kepala (Ndas :red). Maka tawon satu ini dikatakan tawon ndas.

Tawon satu ini selain menyengat juga menggigit targetnya. Maka dari itu tawon ini sangat berbahaya dan harus dimusnahkan.

Diketahui, sebelumnya juga beredar kabar, seorang wanita di Pekalongan Jawa Tengah meninggal lantaran diantup tawon ndas saat mencari kayu bakar.

Simak : Seorang Wanita di Pemalang Meninggal Diantup Tawon

Tawon Ndas memang berbahaya, maka Unit Damkar Satpol PP Cilacap gelar OTT.

OTT unik ala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Cilacap Jawa Tengah, Pasalnya OTT ini adalah Operasi Tangkap Tawon. Hal ini dilakukan oleh Satpol PP mengingat banyaknya aduan warga masyarakat yang resah dengan maraknya tawon ndas.

Dalam program OTT ini, pihak yang diterjukan yakni Unit Pemadam Kebakaran (Damkar) Satpol PP Cilacap.

Plt Kepala Damkar Cilacap, Supriyadi menjelaskan bahwa. Pada tahun ini (2019), pihaknya sudah menerima 63 aduan terkait Tawon Ndas.

“Pada tahun ini saja yang dimulai dari awal tahun 2019, kami telah menerima sebanyak 63 aduan terkait sarang tawon.” Kata Supriyadi.

Supriyadi menerangkan, penanganan sarang tawon tersebut dilakukan di rumah-rumah warga yang terdapat sarang tawon (red: menempel). Selain itu juga sebagian lainnya menggantung di dahan pepohonan.

“Dalam hal ini, kami sama sekali tidak memungut biaya, namun kendati gratis kami mengimbau kepada masyarakat agar membuat surat permohonan kepada RT dan RW. Karena dalam penanganan dan pelaksanaan, OTT ini didasari atas permohonan dan surat keterangan tersebut.” Papar Supriyadi.

Tampilkan Semua
IKUTI BERITA LAINNYA DIGOOGLE NEWS

Berita Terkait

Exit mobile version