CILACAP.INFO – Puluhan petani tambak ikan dan petani padi Kelurahan Karangtalun Kecamatan Cilacap Utara merugi setelah tambak dan hektaran lahan sawah terendam banjir rob yang diakibatkan pasangnya air laut Pantai Selatan Cilacap, Rabu 27/5/20). Akibat kejadian tersebut kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.
Tidak hanya itu, dampak pasangnya air laut juga menyebabkan pemukiman warga yang berada di sekitar segara anakan terendam air. Mereka di antaranya warga RW 05, 06 dan RW 07 Kelurahan Karangtalun, Kecamatan Cilacap Utara.
Menyikapi adanya kejadian alam tersebut, Danramil 18/Cilacap Utara Kapten Inf Taryun bersama dua orang anggotanya yaitu Babinsa Kelurahan Karangtalun Serda Yahya Muis dan Serka Teguh turun ke lapangan guna memantau perkembangan wilayah yang terdampak banjir rob di pesisir segara anakan tersebut. Mereka didampingi Babinkamtibmas dan Trantibum Kelurahan setempat.
” Kita tentu merasa prihatin dengan adanya kejadian alam ini karena selain pemukiman warga, lahan tambak dan area persawahan terendam banjir yang diakibatkan meluapnya air laut. Namun kita harus tetap waspada terhadap potensi banjir rob susulan. Untuk itu kita himbau warga untuk selalu waspada dan mengamankan barang-barang yang berharga agar tidak terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama, ” kata Danramil Kapten Inf. Taryun.
Lebih lanjut Danramil menjelaskan, pasangnya air laut di pantai selatan pulau jawa ini merupakan siklus tahunan yang terjadi akibat gelombang tinggi di Laut Samudra Hindia. Dan kejadian ini sering kali dihadapi oleh warga yang tinggal dekat dengan pesisir pantai laut selatan khususnya di wilayah Kabupaten Cilacap.
” Kejadian ini biasanya terjadi antara 3 hingga 6 hari kedepan. Kadang pasang, kadang surut dan siang tadi sekitar pukul 10.00 wib, air laut kembali pasang. Kita selaku Aparat Kewilayahan tentu akan terus memantau situasi dan perkembangannya. Semoga saja.” ugkapnya (*)