Dalam kunjungan tersebut, Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Tengah yang juga Ketua Pembina Tenaga Pendamping Profesional Indonesia (TPPI), menyampaikan bahwa di era new normal atau normalitas baru membutuhkan moralitas baru.
Moralitas itu lahir dari ajar dan dasarnya manusia. Dasarnya manusia ialah ruh atau etika, ajarnya berarti pengetahuan, nah keadaan ini yang melahirkan bagaimana respon manusia bersikap, perlu moralitas baru.
“Barangkali inilah apa yang diutarakan shalafuna sholih! al insanu ibnu zaman.” Lanjutnya.
“Moralitas baru ialah Sikap yang mampu beradaptasi dengan hal atau kebiasaan baru, pemberlakuan PSBB secara massif juga ini peradaban baru, maka perlu tatasikap bersama berupa sinergitas semua kalangan.” Tambahnya.
“Ketaatan bersama dalam membangun kesadaran masyarakat secara partisipatif, gotong royong, proses belajar masyarakat memahami perubahan sekaligus kemampuan menjaga dan mengembangkan sikap bekerja sama dengan semua kalangan dalam menghadapi wabah Covid-19.” Terangnya.
Sementara itu, Saiful Musta’in, dalam penyambutannya, yang didaulat mewakili tim sakti (sahabat kiai dan Santri) menyatakan, “Kehadiran beliau, H. Sarif Abdillah ini menguatkan keyakinan kita semua bahwa Normalitas baru, butuh moralitas baru. dan moralitas baru butuh tatasikap saling asah, asih, asuh pada semua, pada sesama”, tegas wakil ketua DPRD Kabupaten Cilacap, yang juga tokoh muda NU Cilacap.
Seperti diketahui, lockdown dan pemberlakuan PSBB oleh Pemkab Cilacap, hal tersebut menuntut semua pihak dapat taat mematuhi dan menerapkannya guna mencegah dampak krisis virus corona makin meluas.
Di samping silaturahmi kunjungan dalam rangka solidaritas kemanusiaan pada kiai santri PP Cigaru, Majenang, Selaku Ketua Praksi PKB Provinsi Jawa Tengah, di awal januari lalu, telah meminta kepada pemerintah pusat untuk menjadikan pondok pesantren sebagai salah satu sasaran prioritas vaksinasi Covid-19.
Tampilkan Semua