Kepala Desa Mernek Bustanul Arifin mengatakan istilah “Mernek Jenek”. Yaitu mengandung maksud atau harapan agar warga Desa Mernek tetap betah di tempat tinggalnya. Serta tidak berpindah tempat ke kota lain untuk mencari pekerjaan.
Menurut dia, program tersebut bermula dari banyaknya warga Desa Mernek yang pindah ke kota-kota besar.
“Fokus dari program ini salah satunya menitikberatkan pada penciptaan lapangan pekerjaan, kemandirian. Serta berfokus pada lingkungan di wilayah desanya dan tentu saja dengan Empat Pilar ‘Mernek Jenek’.” katanya.
“Kebetulan kami punya warga yang bisa membikin benih sendiri dan membikin pupuk organik sendiri. Itu yang sudah maksimal dan nanti akan kita kembangkan.” ia menambahkan.
Pemerintah desa, ia menjelaskan bahwa. Ingin mengelola sendiri usaha produksi benih padi dan menamainya benih “Mernek Jenek” atau MJ. Dalam hal ini dengan dukungan Pertamina.
Di sektor perikanan, Desa Mernek punya kelompok pembudi daya ikan (pokdakan) gurami. Potensi perikanan itu selanjutnya akan dikembangkan.
Kerja Sama UMKM
Program kerja sama dengan Pertamina juga mencakup dukungan bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Ada lima UMKM, yaitu onde-onde, keripik tempe, keripik singkong, keripik pisang, serta sale dan sagon. Itu yang kita kasih untuk meningkatkan produknya dan beberapa hal yang lebih luas dalam proses penjualan.” kata Bustanul.
Terkait dengan upaya pengurangan sampah plastik, Arifin mengatakan bahwa. Upaya itu baru berjalan lebih kurang selama satu bulan dengan menyediakan tong sampah organik dan anorganik.
Setelah dipilah dan dikumpulkan di bank sampah yang telah terbentuk, sampah organik akan dibuat kompos. Sedangkan sampah plastik dibuat produk kerajinan.
“Kita sudah dapat alat untuk membuat kompos, satu unit dari Pertamina kemarin. Sehingga belum bisa digunakan karena masih harus ikut pelatihan dulu. Kalau sampah plastik, kita sudah lakukan untuk ekobrik, membuat hiasan, dan sebagainya. Dalam hal ini, kami melibatkan warga di sembilan lingkungan RW.” jelas Bustanul.
Tampilkan Semua