CILACAP.INFO – Situasi pandemi covid-19 telah membuat perekonomian semakin terpuruk. Dan dampaknya mengakibatkan ribuan nelayan seperti yang menggunakan perahu kecil di Cilacap Jawa Tengah begitu nelangsa.
Selain siap dan selalu sigap dengan gelombang tinggi, mereka juga harus mengatahui arah angin. Selain itu mereka juga dihadapi dengan kondisi seperti sekarang ini dimana tengah dalam keadaan darurat pandemi.
Namun mereka tetap pergi melaut untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi keluarganya. Antara asa dan harapan ribuan nelayan di Cilacap Jawa Tengah, mereka berlayar dengan kapal kecil dengan harapan bisa mendapatkan hasil tangkapan.
Dan kemudian hasil tangkapannya itu dijual ke pengepul atau ke pasar – pasar guna diganti dengan uang untuk berbagai kebutuhan keluarganya.
Di situasi seperti ini, pasar – pasar akibat penerapan kebijakan oleh pemerintah terkait aturan social distancing, mengakibatkan pasar pun sepi.
Imbasnya penjualan ikan atau hasil tangkapan para nelayan pun hasilnya berkurang. Seperti yang diterangkan Sarjono selaku Ketua HNSI (Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia) Cilacap.
“Nelayan kecil yang menggunakan kapal di bawah 5 Gross Tonage sangat merasakan dampak dari COVID-19 ini. Hal ini karena hasil tangkapan mereka hanya untuk konsumsi atau pasar lokal.” Katanya di Cilacap, Senin (27/4) seperti yang dimuat di laman Antaranews.com.
Menurut Sarjono, bahwa bantuan yang diberikan pemerintah kepada nelayan yang terdampak COVID-19 tidak seberapa. Sedangkan kondisi tersebut tidak diketahui akan sampai kapan berakhir.
Sarjono menjelaskan, bahwasanya bulan juni adalah masa – masa panen ikan, dimana panen tersebut seiring dengan datang nya angin timuran. “Sedangkan pada bulan ini atau saat ini, ikan belum banyak dan hal ini juga dipengaruhi gelombang tinggi.” Jelas Sarjono.
Masih kata sarjono, hal yang dialami nelayan kecil dengan kapal 5 GT, berbanding terbalik dengan nelayan yang menggunakan kapal besar.
“Justru berbanding terbalik dengan nelayan dengan menggunakan kapal besar, dimana mereka malah diuntungkan dari hasil tangkapan mereka. Dan hasil tangkapannya itu adalah komoditas ekspor dan tentunya mereka akan diuntungkan dengan hal ini, dimana diketahui dollar kini sedang tinggi nilai tukarnya.” Ungkapnya.
Sedangkan terkait Covid-19 yang mana memang tidak boleh berkerumun, sarjono menilai, kalau nelayan justru lebih suka melaut.
“Nelayan justru lebih suka melaut, dan mereka juga mengkonsumsi ikan tangkapannya sebagai imunitas. Seharusnya pemerintah juga membeli ikan – ikan dari para nelayan, nanti ikan tersebut bisa diberikan kepada warga untuk meningkatkan imunitas.” Kata Sarjono.