CILACAP.INFO – Rabu 19 Februari 2020, Warga dari 4 desa di kecamatan Gandrungmangu berunjukrasa terkait proyek JJLS (Jalur Jalan Lintas Selatan). Pasalnya jalan tersebut seolah terbengkalai sejak proyek jalan tersebut dimulai yang terhitung sudah ada 1 tahun.
Hal tersebut mengakibatkan warga geram terlebih jalur tersebut (yang menghubungkan Kecamatan Kedungreja, Gandrungmangu, Bantarsari) digunakan untuk masalah Pendidikan dan juga Perekonomian. Dalam aksi unjukrasa tersebut juga terlihat spanduk-spanduk dengan tulisan.
“Pak Jaksa Anda ada dimana, Proyek ini Amburadul.” “Proyek JJLS belum Sosialisasi”. “Pak DPR Proyek ini wajib di Audit.” Tulisan dalam spanduk tersebut yang juga masih terdapat sejumlah spanduk lagi.
Dalam aksi tersebut, Nur Dawam selaku Koordinator Aksi mengatakan. Bahwa sejak dimulainya proyek JJLS tersebut tidak adanya sosialisi baik kepada masyarakat, desa, maupun kecamatan.
“Anggaran ada tapi tidak ada langkah sosialiasi. Begitu juga pemadatan tanah, tidak adanya uji laboratorium.” Kata Nur yang juga ketua forum peduli JJLS.
Bahkan, masih kata Nur, warga yang turut andil dalam menyuplai material belum dibayarkan. “Sudah 4 bulan warga yang ikut menyuplai material tidak dibayar.” Imbuhnya.
Nur menilai bahwa warga juga merasa senang adanya proyek Pembangunan JJLS, Bahkan sangat mendukung pembangunan, namun melihat tidak adanya kelanjutan sehingga menimbulkan hal negatif.
“Dengan dampak yang ditimbulkan ini, warga merugi terutama dalam hal perekonomian seperti perdagangan. Selain itu, dampak yang ditimbulkan akibat hal ini, yakni jalan licin dan menyebabkan hal-hal yang tidak diinginkan seperti kecelakaan.” Katanya.
Sementara itu, terlihat jalan yang menjadi proyek pengerjaan JJLS tampak berlumpur akibat hujan, sehingga tanah tampak seperti halnya bubur.
Dalam aksi yang dilakukan 4 warga desa Cisumur, Sidaurip, Bulusari, dan Gandrungmanis juga dijaga oleh sejumlah aparat kepolisian dari resor Cilacap.